Rabu, 20 Oktober 2010

Kriteria Kausa Menurut Bradfort Hill

1.    Ada sembilan kriteria Kausa menurut Bradfort  Hill yaitu :


a.       Kuatnya Hubungan

Faktor ini maksudnya besarnya pengaruh faktor kausa dalam menyebabkan terjadinya penyakit.  Hal ini secara umum dapat dilihat dengan tingginya insiden suatu penyakit dengan keterpaparan kausa dalam masyarakat.  Dalam penelitian observasi besarnya hubungan ini dinyatakan dengan Relative Risk (RR).  Makin besar nilai RR, makin besar kemungkinan faktor itu sebagai kausa.  Besarnya hubungan ini dalam penelitian biasa dikacaukan oleh adanya bias dan faktor penggangu (Counfaunding faktor). Besarnya asosiasi ini menunjukkan besarnya perbedaan rasio dalam insiden terjadi penyakit dalam masyarakat.  Asosiasi yang kuat menunjukkan adanya hubungan kausal karena kalau hubungan itu lemah mungkin saja dipengaruhi oleh bias, utamanya oleh faktor penggangu. Makin kuat nilai hubungan, makin besar kemungkinan hubungan kausal.


b.      Temporaliti

Suatu faktor kausa haruslah mempunyai keberadaan yang mendahului terjadinya penyakit atau akibat (Outcome) apa saja.  Persyaratan ini mutlak adanya jika suatu faktor dapat disebut Kausa sebab tidak mungkin akibat mendahului kausa. Kausa pertama lalu disusul penyakit.  Dalam penelitian prospektif hal ini dapat ditunjukkan , tetapi dalam penelitian lainnya misalnya dalam penelitian retrospektif, temporaliti tidak mudah ditunjukkan.


c.       Dosis respons

Kalau suatu faktor menyebabkan suatu penyakit maka diharapkan bahwa jika dosis atau besarnya keterpaparan oleh unsur itu dinaikkan maka risiko dan besarnya akibat / penyakit makin besar pula. Ini salah satu syarat yang selalu dicari untuk membuktikan bahwa suatu faktor adalah penyebab penyakit yang sedang diteliti.  Namun tidak semua kausa dapat mengikuti kecenderungan dosis respons ini.


d.      Konsisten

Hali ini dimaksudkan bahwa adanya konsistensi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti diberbagai tempat dengan situasi yang berbeda pada populasi yang berbeda pula.  Walaupun dilakukan oleh orang atau peneliti yang berbeda, hasil penelitian mereka tetap diharapkan serupa.


e.       Khusus

Kriteria ini meminta kausa harus bersifat khusus, tersendiri/tunggal, dalam hal mempunyai pengaruh tunggal yang khusus.  Kriteria ini sulit dipenuhi terutama untuk penyakit kronis dengan penyebab ganda. Contohnya pada penyakit kolera dan vibrio kolera dengan penyebab biologis tunggal.


f.       Layak Biologi

Kalau keterpaparan terjadi pada jalan nafas maka secara biologis maka kemungkinan besar penyakitnya terjadi pula dijalan nafas.  Dan itu layak adanya.Bukti ini biasa diminta dan dilakukan di laboratorium pada binatang percobaan.


g.      Koheren

Disini diharapkan adanya kesesuaian kausa dengan riwayat alamiah penyakit (natural hystory) dan bilogi penyakit.  Misalnya merokok kontak dengan sistem pernafasan, maka wajar jika memberikan efek pada sistem pernafasan.


h.      Bukti percobaan

Suatu kausa harus mendapat dukungan dan bukti dari percobaan dari populasi manusia sendiri.  Idealnya diharapkan bukti yang nyata dari percobaan pada populasi manusia sendiri.


i.        Analogi

Hal ini dilihat dengan membandingkan satu unsur dengan unsur lainnya yang sejenis.  Jika suatu zat tertentu menyebabkan suatu penyakit maka zat lain yang sejenis harus pula menyebabkan hal yang sama


2.    Ukuran Frekuensi Penyakit :


a.       Prevalens Risk : Ukuran frekuensi penyakit yang menggambarkan jumlah kasus yang ada pada satu periode tertentu.

Cara perhitungannya :\

                              ∑ individu yang sedang sakit pd periode tertentu

Prevalens Risk = ---------------------------------------------------------------

                              ∑ individu dalam populasi tersebut pd periode tertentu

Biasanya dalam ukuran per 1000 populasi, per 10.000 populasi atau per 100.000 populasi.


b.      Insidence Risk/Cumulative Insidence : Probabilitas dari seseorang yang tidak sakit untuk menjadi sakit selama periode waktu tertentu, dengan syarat orang itu tidak mati oleh penyakit lain.

              ∑  kasus baru

IR/CI  = ---------------------------------------

             ∑ populasi pd permulaan periode

Biasanya dalam ukuran per 1000 populasi, per 10.000 populasi atau per 100.000 populasi.


c.       Insidence Rate : Ukuran kejadian penyakit yang menggambarkan jumlah kasus baru yang terjadi pada satu periode tertentu.

Insidence Rate = Jumlah kasus baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar